ASB Menilai ‘ Bagaimana Mungkin Seorang Pengamen Bisa Menceburkan Diri Hanya Karena Dirazia Oleh Satpol PP.

ASB Menilai ‘ Bagaimana Mungkin Seorang Pengamen Bisa Menceburkan Diri Hanya Karena Dirazia Oleh Satpol PP.

ASB Menilai ‘ Bagaimana Mungkin Seorang Pengamen Bisa Menceburkan Diri Hanya Karena Dirazia Oleh Satpol PP.
peristiwaterkininews.com,

Surabaya – Insiden tragis yang melibatkan seorang pengamen yang menceburkan diri di sungai Jagir hingga meninggal dunia telah menimbulkan pertanyaan tentang kinerja Satuan Polisi Pamong Praja (SatPol PP) Surabaya di lapangan.

Ormas Arek Suroboyo Bergerak (ASB) melakukan kunjungan takziah ke tempat kediaman korban,Rendra (20),Jalan Sawunggaling, Kecamatan Wonokromo Surabaya,Rabu (28/08/2025).

Kakak kandung korban, Sandi, mengungkapkan bahwa adiknya sempat pamit untuk mengamen di lampu merah Jagir sebelum hilang kontak dan kemudian ditemukan tenggelam di sungai.

“Adik saya itu sebelumnya masih pamitan mau mengamen di lampu merah Jagir, kan di sini udah nggak ada kontak, terus jam setengah tiga itu dapat kabar dari temennya bahwasanya Rendra sudah terjebur kali,” ungkap Sandi.

Sandi, kakak kandung korban, berharap ada keterbukaan dari pihak pemerintah kota atas kejadian yang menimpa adiknya.

“Saya mewakili dari keluarga meminta transparansi dari Satpol PP Surabaya,” katanya, menambahkan bahwa keluarga ingin mengetahui secara jelas kronologi dan penyebab kejadian tersebut.

Sebagai organisasi masyarakat, kedatangan ASB ke rumah duka bukan hanya untuk takziah, tetapi juga untuk memberikan dorongan moral kepada keluarga korban.

Peristiwa tragis ini menuai sorotan tajam dari berbagai pihak,Sekjen ASB,Alrein menilai bahwa metode dan pendekatan yang kurang humanis dan persuasif oleh SatPol PP Surabaya dalam menangani masalah sosial di lapangan.

Sekjen ASB, menyatakan bahwa pendekatan yang digunakan oleh SatPol PP Surabaya terlalu represif.

“Mereka seharusnya lebih fokus pada pendekatan humanis dan memberikan solusi yang tepat, bukan hanya sekedar penindakan,” kata Alrein,Rabu (27/08/2025).

Alrein menilai,bagaimana mungkin seorang pengamen bisa menceburkan diri hanya karena dirazia oleh SatPol PP.

“Bukankah ini pertanda bahwa tindakan SatPol PP di lapangan menimbulkan trauma tersendiri bagi masyarakat”,tanya Alrein.

READ  Polres Pelabuhan Tanjung Perak Libatkan Seluruh Komponen Masyarakat Untuk Perangi Narkoba

Alrein juga menilai bahwa Pemerintah Kota Surabaya harus memberikan tanggapan terkait peristiwa tragis ini.

“Jika tidak, maka sudah saatnya warga Surabaya membuat seruan untuk menyatakan ketidakpercayaan terhadap kinerjanya Pemerintah Kota Surabaya,”tegasnya.

Alrein berharap bahwa Pemerintah Kota Surabaya dapat memberikan perhatian lebih pada kondisi sosial masyarakat dan memperbaiki kinerja SatPol PP agar lebih humanis dan efektif dalam menangani masalah sosial.

 

“Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi kejadian serupa di masa depan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah,”pungkasnya.

Apa pendapatmu? Tulis di kolom komentar dengan sopan dan beretika. Jangan lupa bagikan agar semakin banyak yang tahu!

*) Oleh : Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *