Surabaya, – Pelaku usaha di sekitar Jalan Ngaglik, Kelurahan Kapasari, Kecamatan Genteng mengeluhkan keberadaan box culvert berukuran jumbo yang dibiarkan mangkrak selama 3 bulan.
Disampaikan Winarti, penjual Kue Pukis dan Bikang Banyumas, adanya box culvert sisa pengerjaan saluran di Jalan Kalianyar-Ngaglik itu mengganggu usahanya. Tidak hanya menutupi tokonya, namun juga membuat pembeli enggan untuk mampir.
“Ya gimana, jadinya ketutupan toko saya gara-gara box culvert ini. Pembeli berkurang, yang datang hanya pelanggan saja. Pembeli ketika mampir pun mengeluhkan bingung tempat parkir,” kata Winarti ditemui, Selasa, 13 Agustus 2024.
Diakui Winarti, box culvert tersebut sudah mangkrak lebih dari 3 bulan. Jumlahnya tidak sedikit, melainkan ada belasan. Tercecer di sepanjang Jalan Ngaglik. Pihaknya pun mempertanyakan maksud dari keberadaan box culvert yang dibiarkan mangkrak tersebut.
“Mosok yo koyok ngene terus (masak seperti ini terus), wes suwi iki (sudah lama ini), wes telu ulan luwih (sudah tiga bulan lebih), kenapa nggak segera diangkut,” keluhnya.
“Adanya box culvert ini jelas merugikan saya dan pedagang lainnya. Saya biasanya bisa meraup sejutaan (Rp1 juta) sehari, sekarang ya lumayan turun, karena nggak kelihatan,” sambung Winarti.
Hal senada disampaikan Tofa, pemilik toko pakaian di lokasi. Menurut dia, gara-gara box culvert tersebut tokonya tak dilirik pengunjung. Sebab, dari kejauhan menutupi toko pakaian miliknya.
“Jelas sangat merugikan. Tempat parkir tidak ada, toko tidak kelihatan, pengunjung akhirnya malas untuk datang. Harapannya, box culvert ini dapat segera dipindah, karena mempengaruhi omzet penjualan dan bikin sepi,” ucap Tofa.
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya Syamsul Hariadi belum memberikan responsnya ketika dikonfirmasi terkait hal ini.
(Frs)
Apa pendapatmu? Tulis di kolom komentar dengan sopan dan beretika. Jangan lupa bagikan agar semakin banyak yang tahu!
